Ranah.co.id - Devi Atok tak kuat mengingat kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Dua anaknya menjadi korban dalam tragedi tersebut bersama 133 jiwa lainnya.
Devi tak kuat menahan tangis mengingat Tragedi Kanjuruhan. Sambil menangis, Devi menceritakan kondisi kedua putrinya, Natasya Debi (16) dan Nayla Debi (13), sebelum dimakamkan.
Ketika dimandikan, Devi melihat badan putrinya berwarna hitam. Salah satu dari mereka mengeluarkan busa dari mulut dan hidung.
“Anak saya itu diracun. Diberikan gas beracun. Dibantai. Tidak ada bekas injakan di tubuh anak saya. Semoga ada keadilan untuk kedua anak saya," ujar dikutip dari SuaraMalang.id pada Sabtu (5/11/2022).
Baca Juga:Diterjang Angin Kencang dan Hujan Deras, Pohon Tumbang di 20 Titik Wilayah Jakarta Selatan
Devi pun mengharapkan agar jangan ada lagi pembohongan publik terkait korban yang meninggal bukan karena gas air mata.
"Jangan lagi ada kebohongan. Kasihan mereka (korban Tragedi Kanjuruhan). Saya rela kedua anak saya diautopsi. Agar, membuka fakta yang sebenarnya," bebernya.
Devi mengungkapkan bahwa telah mengajukan untuk autopsi kedua putrinya pada 10 Oktober 2022. Namun, ada oknum polisi melakukan intimidasi terhadap Devi dan keluarganya.
Pada 17 Oktober 2022 Devi memutuskan mencabut permohonan tersebut.
"Setelah itu, 22 Oktober kemarin, keluarga kembali mengajukan autopsi. Sampai akhirnya hari ini autopsi itu berjalan. Intinya kami ingin kasus ini diusut tuntas. Dengan seadil-adilnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi lagi. Jangan ada pembohongan publik," ujarnya.
Baca Juga:Kasus Harian Covid-19 Indonesia Per Sabtu 5 November 2022, Tambah 4.717 Kasus
Terpisah, Kombes Pol Dirmanto selaku Kabid Humas Polda Jatim menerangkan bahwa autopsi dilakukan sesuai arahan dari Irjen Pol Toni Harmanto selaku Kapolda Jatim. Polda Jatim memberikan fasilitas yang diperlukan tim Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jatim.
"Kami juga membantu menyiapkan sarana yang diperlukan oleh tim dari PDFI Jatim dan Alhamdullillah Ketua PDFI Jatim dr Nabil yang memimpin. Kami membantu menyiapkan pengamanan di sini (sekitar pemakaman)," katanya. (Ari Julian Pratama/Mg2)