Ranah.co.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD memuji dan mengapresiasi hakim yang menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo.
Mahfud yang juga merupakan mantan Hakim MK itu menyanjung hakim pengadilan yang telah mengawal jalannya persidangan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat melalui akun twitter rsminya @mohmahfudmd.
"Hakimnya bagus, independen dan tanpa bebas. Makanya vonisnya sesuai dengan rasa keadilan publik. Sambo dijatuhi hukuman mati," ujar Mahfud dikutip dari cuitan di twitter resminya, Senin (13/2/2023).
Menurut Mahfud, kasus pembunuhan Brigadir J memang menjadi kasus pembunuhan berencana yang kejam. Bahkan, segala pembuktian yang diungkap oleh jaksa juga nyaris tanpa cela.
Baca Juga:Head to Head Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, Sama-sama Diasuh Shin Tae-yong
Lalu, Ia juga menyoroti berbagai pembelaan terhadap Sambo yang dinilai hanyalah dramatisasi fakta belaka.
"Pembuktian oleh JPU nyaris sempurna, para pembelanya lebih banyak mendramatisasi fakta," ucap Mahfud.
Diberitakan sebelumnya, dalam persidangan, Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso menyatakan Ferdy Sambo terbukti secara sah melakukan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Menjatuhkan pidana terdakwa Ferdy Sambo SH. SiK MH, divonis pidana mati," tegas Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso dalam sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023).
"Menyatakan terdakwa Ferdy Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana turut, serta merampas nyawa orang lain yang direncanakan terlebih dahulu sebagaimana yang diatur dan diancam dalam dakwaan Pasal 340 juncto Pasal 55 ayat 1 Ke-1 KUHP," imbuhnya.
Baca Juga:Legislator PPP Lihat Tidak Ada Penyimpangan Di Balik Vonis Mati Ferdy Sambo
Diketahui, vonis hukuman Ferdy Sambo itu jauh lebih berat ketimbang tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Sebelumnya, JPU telah melayangkan tuntutan penjara seumur hidup kepada Ferdy Sambo atas aksinya membunuh Brigadir J.