Ranah.co.id - Hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama masa mudik dan arus balik Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) diprediksi mencapai 123,8 juta orang.
Jumlah ini meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini.
Yaitu terang Budi, karena tidak adanya PPKM. Dimna memasuki masa pra endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu.
Baca Juga:Anggota DPR Minta Arahan Jokowi Larang Bukber Tak Disalahartikan: Bukan Larang Kegiatan Keagamaan
"Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi," ujar Budi dikutip dari Suara.com pada Kamis (23/3/2023).
Berdasarkan prediksi, peningkatan arus mudik sudah terjadi sejak H-3 atau Rabu 19 April 2023, dan akan mencapai puncaknya pada H-1 atau Jumat 21 April 2023.
Sedangkan untuk arus balik, puncaknya terjadi pada H+2 atau Selasa 25 April 2023 dan masih akan cukup tinggi hingga H+3 atau Rabu 26 April 2023.
Melihat hal tersebut, Budi mengimbau masyarakat pengguna kendaraan pribadi roda empat untuk mengatur waktu perjalanan dengan baik, agar perjalanan mudik pada tahun ini lebih nyaman.
"Pilih waktu mudik lebih awal, dan hindari waktu puncak arus mudik dan balik," terang Budi.
Baca Juga:Lukas Enembe Mogok Minum Obat yang Diberikan Tim Medis Rutan KPK
Sehingga dengan itu kata Budi, diharapkan penyebaran pergerakan kendaraan lebih merata dan tidak terjadi suatu puncak lonjakan di satu hari tertentu yang sangat tinggi.